Oleh
: Ilham
Mahasiwa
FKIP Prodi Pend. Bhs. Inggris
Sejarah
perjuangan pemuda Indonesia adalah sebuah cerita yang menghiasi perjalanan
bangsa ini yang telah berusia 69 tahun lamanya, di tahun terakhir perjuangan
para pemuda kita sejarah mencatat bahwa di tahun 1998 telah meruntuhkan rezim
yang sholim dan tak pro rakyat, para pemuda di tahun tersebut berkumpul dari
berbagai golongan menyatakan persatuan dan penyerataan konsep terhadap
keseimbangan bangsa ini, bahwa telah terjadi ketidakseimbangan antara apa yang
menjadi dasar bangsa kita bahwa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun
setelah melirik apa yang terjadi di tahun tersebut adalah salah satu simbol
atau pernyataan sikap secara transparan bahwa sedang terjadi ketidakadilan bagi
rakyat Indonesia di mana rezim yang berkuasa telah menyalahi apa yang menjadi
hak masyarakat kita. Pelajar dalam hal ini menjadi pelopor atau masa depan
suatu bangsa, yang akan melanjutkan tongkat perjuangan untuk Indonesia yang
lebih baik. Dalam hal ini kita sebagai kaum pelajar yang tercatat sebagai yang
terpelajar, bersungguh-sungguh dan ikut serta secara aktif dalam setiap agenda
pengembangan-pengembangan secara intelektual untuk masa depan bangsa kita,
banyak pengajar atau dosen kita,yang menyampaikan secara gamblang bahwa
pengetahuan bukan hanya kita dapatkan di dalam bangku perkuliahan.
Namun
pengetahuan sekiranya sebagai hal yang begitu klasik dapat kita temukan di
pengkaderan-pengkaderan yang di adakan dalam institusi lembaga kampus.
Mahasiswa yang dalam fungsinya sebagai agent of change (agen perubah) mutu
secara intelektual haruslah di perdalam untuk tuntutan tanggung jawab masa
depan bangsa dan juga mutu secara sumber daya manusia. Namun realitas yang
terjadi sekarang adalah, sedang ada sebuah ketidakseimbangan dalam konteks
pelajar itu sendiri baik dalam pengaruh globalisasi dan atau moderenisme. Kita
bisa melihat apa yang kini menjadi pemikiran dasar kebanyakan mahasiswa itu
sendiri. Tidak sedikit teman-teman kita yang terlena dengan model yang tidak
jelas menjadi virus dari moderenisme, banyak teman-teman kita yang secara mutu
kualitas telah melenceng dari tanggung
jawab ke ilmuannya, kita telah hampir kehilangan identitas sebagai kaum yang
terpelajar, namun apakah kita hanya terdiam di tengah terperosotnya bangsa ini
? jika Rounthu Patimasan berpesan bagi semua pelajar bahwa semua orang adalah
guru dan semua tempat adalah sekolah.
Mari
teman-teman mahasiswa sekalian kita berpegangan tangan dan saling merangkul
sesama saudara-saudara kita yang lain untuk memperlihatkan bahwa kita adalah
pemuda yang konsisten terhadap pengembangan-pengembangan secara
intelektual untuk masa depan Indonesia
sebagai Negara yang maju. Kita tunjukkan yang memimpin bangsa ini sekiranya
bukan hanya mahasiswa yang hanya belajar namun mereka juga adalah yang
berorganisasi. Salam mahasiswa dan salam mutu intektual. Salam kebangkitan
kawan-kawan!!.(010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar