PENGKADERAN
adalah suatu proses pembentukan karakter seseorang agar memiliki pahaman
idiologi yang sama dan mengerti aturan-aturan yang ada dalam suatu kelompok,
sehingga orang tersebut dapat menyusuaikan diri. Pengkaderan pada hakikatnya
adalah sebuah hal yang penting di dalam suatu kelompok ataupun organisasi, agar
kelompok atau organisasi tersebut dapat membentuk kader-kader baru yang
berkualitas, karena akan ada regenerasi yang baik di dalam kelompok atau
organisasi tersebut. Pengkaderan yang baik juga akan melahirkan kader-kader
yang mempunyai disiplin tinggi dan komitmen yang kuat bagi organisasi atau
kelompoknya.
Mengutip
ungkapan dari Bung Hatta mengenai kaderisasi, ”Bahwa kaderisasi sama artinya
dengan menanam bibit. Untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan,
pemimpin pada masanya harus menanam.”
Menanam
yang dimaksud adalah pelakukan proses kaderisasi, tetapi bagaiman jika proses
kaderisasi tersebut tidak sesuai dengan aturan atau pedoman yang telah
ditetapkan dalam organisasi? Maka organisasi tersebut akan terjebak pada
heroism sesaat dan kemudian mati tanpa meninggalkan apa-apa selain kemasyuran
dan kebanggaan diri belaka.
Kaderisasi
sama halnya dengan membangun sebuah gerakan dalam wilayah perebutan yang kita
temui. Rangkaian proses kaderisasi ini adalah sebuah matarantai yang tidak
boleh putus, karena putusnya sebuah mata rantai ini berarti matinya dinamika
sebuah gerakan atau setidaknya hanya akan menjadi tempat kader-kader
heroism-ria. Dan yang lebih penting bahwa keadaaan semacam ini akan lebih mudah
untuk di abaikan.
Rangkaian
kaderisasi ini juga memberikan gambaran kepada kita bahwa sistem pengkaderan
jangan hanya terfokus pada sisi internal saja, artinya mencetak kader
sebanyak-banyaknya tetapi tidak tahu mau dibawa kemana kader tersebut. Untuk
itu, sudah saatnya kita berfikir secara realistis, bahwa tanggung jawab secara
organisasional juga terletak pada sisi pendistribusian kader pada medan-medan
distribusi.
Sistem
pengkaderan jangka panjang, merupakan pekerjaan generasi, sehingga kita akan
kesulitan untuk melihat indikator perubahan dalam ukuran hari dan bulan. Pada
dasarnya sistem pengkaderan merupakan sistem terpadu yang menekankan
pengembangan kader dalam segi kognitif, afektif dan psikomotorik serta
menanamkan nilai-nilai karakter dalam setiap langkah yang ditempuh. Dengan kata
lain, pengkaderan hendak mencetak sosok kader yang memiliki pengetahuan luas
dan mendalam serta mempunyai jiwa dengan
landasan pijak loyalitas yang kuat.
Melakukan
rekonstruksi dalam sebuah perkaderan artinya mengingatkan kepada para kader
tentang visi dan misi sebuah organisasi. Mengenang sejarah dari perjalanan masa
lalu tersebut. Melakukan rekonstruksi dalam sebuah perkaderan berarti melakukan
penanaman nilai-nilai karakter dan nilai kebangsaan terhadap generasi baru.
Dua
karakter inilah yang selama ini terlupakan dan tercampakkan sebagai dampak dari
pesatnya era globalisasi. Karakter kerakyatan akan menjadikan pemuda Indonesia
memiliki kepekaan, kepedulian dan tanggung jawab sosial bermasyarakat.
Sedangkan karakter kebangsaan dibutuhkan mahasiswa agar pemuda Indonesia mampu
berpartisipasi aktif dalam tata kehidupan bernegara demi menjaga kesatuan
negeri ini. Karakter kebangsaan menjadi sebuah nilai yang wajib dimiliki oleh
generasi muda Indonesia. Nilai-nilai nasionalisme serta pemahaman komprehensif
terhadap ideologi bangsa dan implementasinya akan menjadi perisai bagi
perikehidupan generasi muda sekarang.(005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar