Sabtu, 27 Desember 2014

REKONSTRUKSI PERKADERAN, PENANAMAN NILAI-NILAI KERAKYATAN DAN KEBANGSAAN



PENGKADERAN adalah suatu proses pembentukan karakter seseorang agar memiliki pahaman idiologi yang sama dan mengerti aturan-aturan yang ada dalam suatu kelompok, sehingga orang tersebut dapat menyusuaikan diri. Pengkaderan pada hakikatnya adalah sebuah hal yang penting di dalam suatu kelompok ataupun organisasi, agar kelompok atau organisasi tersebut dapat membentuk kader-kader baru yang berkualitas, karena akan ada regenerasi yang baik di dalam kelompok atau organisasi tersebut. Pengkaderan yang baik juga akan melahirkan kader-kader yang mempunyai disiplin tinggi dan komitmen yang kuat bagi organisasi atau kelompoknya.
Mengutip ungkapan dari Bung Hatta mengenai kaderisasi, ”Bahwa kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit. Untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam.”
Menanam yang dimaksud adalah pelakukan proses kaderisasi, tetapi bagaiman jika proses kaderisasi tersebut tidak sesuai dengan aturan atau pedoman yang telah ditetapkan dalam organisasi? Maka organisasi tersebut akan terjebak pada heroism sesaat dan kemudian mati tanpa meninggalkan apa-apa selain kemasyuran dan kebanggaan diri belaka.
Kaderisasi sama halnya dengan membangun sebuah gerakan dalam wilayah perebutan yang kita temui. Rangkaian proses kaderisasi ini adalah sebuah matarantai yang tidak boleh putus, karena putusnya sebuah mata rantai ini berarti matinya dinamika sebuah gerakan atau setidaknya hanya akan menjadi tempat kader-kader heroism-ria. Dan yang lebih penting bahwa keadaaan semacam ini akan lebih mudah untuk di abaikan.
Rangkaian kaderisasi ini juga memberikan gambaran kepada kita bahwa sistem pengkaderan jangan hanya terfokus pada sisi internal saja, artinya mencetak kader sebanyak-banyaknya tetapi tidak tahu mau dibawa kemana kader tersebut. Untuk itu, sudah saatnya kita berfikir secara realistis, bahwa tanggung jawab secara organisasional juga terletak pada sisi pendistribusian kader pada medan-medan distribusi.
Sistem pengkaderan jangka panjang, merupakan pekerjaan generasi, sehingga kita akan kesulitan untuk melihat indikator perubahan dalam ukuran hari dan bulan. Pada dasarnya sistem pengkaderan merupakan sistem terpadu yang menekankan pengembangan kader dalam segi kognitif, afektif dan psikomotorik serta menanamkan nilai-nilai karakter dalam setiap langkah yang ditempuh. Dengan kata lain, pengkaderan hendak mencetak sosok kader yang memiliki pengetahuan luas dan mendalam serta mempunyai jiwa  dengan landasan pijak loyalitas yang kuat.
Melakukan rekonstruksi dalam sebuah perkaderan artinya mengingatkan kepada para kader tentang visi dan misi sebuah organisasi. Mengenang sejarah dari perjalanan masa lalu tersebut. Melakukan rekonstruksi dalam sebuah perkaderan berarti melakukan penanaman nilai-nilai karakter dan nilai kebangsaan terhadap generasi baru.
Dua karakter inilah yang selama ini terlupakan dan tercampakkan sebagai dampak dari pesatnya era globalisasi. Karakter kerakyatan akan menjadikan pemuda Indonesia memiliki kepekaan, kepedulian dan tanggung jawab sosial bermasyarakat. Sedangkan karakter kebangsaan dibutuhkan mahasiswa agar pemuda Indonesia mampu berpartisipasi aktif dalam tata kehidupan bernegara demi menjaga kesatuan negeri ini. Karakter kebangsaan menjadi sebuah nilai yang wajib dimiliki oleh generasi muda Indonesia. Nilai-nilai nasionalisme serta pemahaman komprehensif terhadap ideologi bangsa dan implementasinya akan menjadi perisai bagi perikehidupan generasi muda sekarang.(005)

Tidak ada komentar:

ALLAZI ALLAMA BILKALAM ALLAMAL INSANA MALAM YA'LAM