Sabtu, 27 Desember 2014

MAHASISWA DALAM KONTEKS KADERISASI



Oleh : Ilham
Mahasiwa FKIP Prodi Pend. Bhs. Inggris
Sejarah perjuangan pemuda Indonesia adalah sebuah cerita yang menghiasi perjalanan bangsa ini yang telah berusia 69 tahun lamanya, di tahun terakhir perjuangan para pemuda kita sejarah mencatat bahwa di tahun 1998 telah meruntuhkan rezim yang sholim dan tak pro rakyat, para pemuda di tahun tersebut berkumpul dari berbagai golongan menyatakan persatuan dan penyerataan konsep terhadap keseimbangan bangsa ini, bahwa telah terjadi ketidakseimbangan antara apa yang menjadi dasar bangsa kita bahwa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun setelah melirik apa yang terjadi di tahun tersebut adalah salah satu simbol atau pernyataan sikap secara transparan bahwa sedang terjadi ketidakadilan bagi rakyat Indonesia di mana rezim yang berkuasa telah menyalahi apa yang menjadi hak masyarakat kita. Pelajar dalam hal ini menjadi pelopor atau masa depan suatu bangsa, yang akan melanjutkan tongkat perjuangan untuk Indonesia yang lebih baik. Dalam hal ini kita sebagai kaum pelajar yang tercatat sebagai yang terpelajar, bersungguh-sungguh dan ikut serta secara aktif dalam setiap agenda pengembangan-pengembangan secara intelektual untuk masa depan bangsa kita, banyak pengajar atau dosen kita,yang menyampaikan secara gamblang bahwa pengetahuan bukan hanya kita dapatkan di dalam bangku perkuliahan.
Namun pengetahuan sekiranya sebagai hal yang begitu klasik dapat kita temukan di pengkaderan-pengkaderan yang di adakan dalam institusi lembaga kampus. Mahasiswa yang dalam fungsinya sebagai agent of change (agen perubah) mutu secara intelektual haruslah di perdalam untuk tuntutan tanggung jawab masa depan bangsa dan juga mutu secara sumber daya manusia. Namun realitas yang terjadi sekarang adalah, sedang ada sebuah ketidakseimbangan dalam konteks pelajar itu sendiri baik dalam pengaruh globalisasi dan atau moderenisme. Kita bisa melihat apa yang kini menjadi pemikiran dasar kebanyakan mahasiswa itu sendiri. Tidak sedikit teman-teman kita yang terlena dengan model yang tidak jelas menjadi virus dari moderenisme, banyak teman-teman kita yang secara mutu kualitas telah melenceng dari  tanggung jawab ke ilmuannya, kita telah hampir kehilangan identitas sebagai kaum yang terpelajar, namun apakah kita hanya terdiam di tengah terperosotnya bangsa ini ? jika Rounthu Patimasan berpesan bagi semua pelajar bahwa semua orang adalah guru dan semua tempat adalah sekolah.
Mari teman-teman mahasiswa sekalian kita berpegangan tangan dan saling merangkul sesama saudara-saudara kita yang lain untuk memperlihatkan bahwa kita adalah pemuda yang konsisten terhadap pengembangan-pengembangan secara intelektual  untuk masa depan Indonesia sebagai Negara yang maju. Kita tunjukkan yang memimpin bangsa ini sekiranya bukan hanya mahasiswa yang hanya belajar namun mereka juga adalah yang berorganisasi. Salam mahasiswa dan salam mutu intektual. Salam kebangkitan kawan-kawan!!.(010)

Tidak ada komentar:

ALLAZI ALLAMA BILKALAM ALLAMAL INSANA MALAM YA'LAM