Kamis, 25 Desember 2014

MENCOBA MEMUNGUT PUING-PUING SEJARAH

Melihat fonema yang terjadi di kampus, kita melihat banyak hal-hal yang tidak menjadi kebiasan seperti dulu lagi, pada saat dahulu, budaya intelektual dan budaya pergerakan yang ada di kampus biru yakni kampus Umpar merupakan sesuatu yang sangat kental mengisi keseharian aktivitas akademika kampus.
Budaya-budaya intelektual seperti, diskusi-diskusi di warung kopi sekitaran kampus yang menjadi warna tersendiri di setiap sudut-sudut kampus, kini telah menjadi sesuatu yang tak tampak realitasnya, dulu disetiap warung-warung yang ada di kampus, dipenuhi oleh mahasiswa-mahasiswa yang lagi ngopi sembari berdiskusi-diskusi mengenai apa saja yang berhubungan wacana-wacana dan isu terhangat bangsa. Mungkin ada tapi hanya segelintir saja. Dan sangat kurang dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.
Kajian-kajian keilmuan yang dulu mengisi tiap malam-malam mahasiswa yang masih menghasrati pengetahuan tumbuh bak jamur di musim hujan, bertebaran dan ada dimana, entah itu di kos-kosan mahasiswa ataukah di Sekretariat masing-masing, sekarang hal tersebut telah menjadi cerita yang tersusun rapi dalam rak-rak kesejarahan pergerakan mahasiswa di kampus biru.
Pertanyaannya adalah, adakah yang tersadar untuk memungut kembali puing-puing sejarah tersebut, adakah yang berinisiatif mencoba menelusuri rak-rak kesejarahan tersebut? Apatah lagi hal tersebut dikaitkan dengan momen sumpah pemuda yang sudah delapan puluh emam tahun kita rayakan. Salam Redaksi!!!

Tidak ada komentar:

ALLAZI ALLAMA BILKALAM ALLAMAL INSANA MALAM YA'LAM