Kamis, 19 Juli 2012

MENJAGA ASET BANGSA

Indonesia memiliki ragam budaya. Semua tersebar dari sabang sampai merauke. Dan budaya tersebut terkandung nilai-nilai luhur setiap daerah. Pesan-pesan moral para leluhur mengalir di setiap budaya itu. Sangat sayang, bila budaya bangsa di klaim sebagai milik negara lain. Sebut saja Malaysia, setelah Reog Ponorogo, Angklung (Alat Musik Khas Jawa Barat) dan Tari Pandet asal Pulau Dewata Bali. Kembali Tari Tor-Tor dari Sumatra Utara di klaim sebagai miliknya (http://artikel-populer.blogspot.com/2012/06/5)
Konsul Jenderal Malaysia untuk Medan Norlin Binti Otman menjelaskan bahwa Malaysia tidaklah mengklaim Budaya Indonesia. Tapi di perakui atau memperakui. Maksudnya yaitu di angkat, di sahkan atau di setujui. Dengan di setujuinya dan tercatat di Pemeribntahan Malaysia, maka budaya tersebut bisa lebih berkembang serta makin leluasa untuk di tapilkan termasuk acara resmi negara bahkan juga mendapatkan pembinaan. (Parepos 21/6/2012)
Mungkin sebuah kebanggaan apabila budaya kita sampai di kembangkan di negara lain. Tapi bagaimana dengan bangsa kiat sendiri. Apakah kita mampu mengembangkan budaya kita. Yang semakin hari seakan semakin terkikis. Bukan hanya pemerintah yang tidak berperan aktif dalam
mejaga kelestariannya. Tapi juga generasi penerus bangsa yang lebih terpengaruh dengan budaya yang bermerek barat yang terkesan keren. Di bandingkan budaya sendiri yang kuno dan jauh dari perkembangan zaman.
Mungkin orang Indonesia yang telah tinggal bernaung di Malaysia merasa lebih memiliki budayanya di bandingkan kita yang berada di tanah pertiwi. Sehingga mereka bertekat agar budaya tersebut dapat “diperakui” di Malaysia. Sedangkan kita, baru ngotot meraung ketika budaya itu telah ditampil di muka umum.
Terlepas dari itu semua. Sudah saatnya segala budaya aset bangsa di jaga dan lestarikan. Jangan kalah dengan saudara kita yang telah tinggal di negara lain. Jangan sampai budaya itu lebih berkembang di negara lain dibandingkan negeri sendiri. itu semua bukan hanya pekerjaan rumah untuk pemerinta. Tapi juga masyarakat dan generasi penerus yang masih perduli dengan keadaan yang menimpa bangsa.


Tidak ada komentar:

ALLAZI ALLAMA BILKALAM ALLAMAL INSANA MALAM YA'LAM