Dunia
hiburan Indonesia memang tengah mengalami pertumbuhan yang positif, dapat
dilihat dari banyaknya penghargaan yang diterima baik didalam maupun diluar
negeri film Indonesia tidak jarang menerima penghargaan. Tentu, itu sangat
membanggakan kita sebagai rakyat Indonesia. Tapi ada satu Industri
pertelevisian di Indonesia yang menurut banyak orang tidak layak ditayangkan
karena hanya sebagai ajang pembodohan para pemirsa yang menontonnya.
Ya,,,
dunia drama serial atau yang paling kita tau
adalah tayangan Sinetron. Banyak orang berpendapat jika tayangan
Sinetron tersebut tidak layak ditonton oleh semua kalangan masyarakat,,
terutama kita sebagai masyarakat terpelajar. Beberapa akting pemeran yang ada
dalam sebuah sinetron banyak yang mengandung unsur tidak normatif.
Seperti kebanyakan sinetron yang sering “nangkring” di TV kita, pada umumnya membahas tentang masalah percintaan yang terlalu “urakan”, masalah perebutan harta antar keluarga yang bisa dikatakan ‘naj*s’, ataupun bayi yang ditukar pada saat persalinan ibunya yang dimaksudkan untuk mengubah nasib salah seorang anak merupakan tayangan yang ‘kepow’ kalo anak gaul bilang. Dan juga akting-akting yang dilakukan sangat jij*k untuk dilihat. Gak usah kali yah disebut judulnya, karena saya pikir semua ceritanya hampir sama. Paling bicara masalah yang itu itu aja. Bisa disamain gak sih ama film bok*p ?
Yah,,
mau gimana lagi kita kan bukan ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang bisa
ngelarang itu, apalagi kita bukan presiden yang bisa atur semua hal itu. Jadi
sebagai masyarakat intelek baiknya gak usah yah nonton sinetron.. saran aku sih
itu Cuma buang waktu kalian....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar