Rabu, 18 Juli 2012

SECUIL CINTA SANG AKTIVIS

Kalau bertanya seperti apakah seorang aktivis itu? Pasti dibenak kita yang timbul adalah Mahasiswa, sering aksi ataupun demo ,aktif oraganisasi, gemar berlembaga, meyuarakan aspirasi dengan demo ataupun media lain. Itulah sebahagian kecil penalaran orang-orang tentang seorang aktivis. Aksi adalah hobinya, berdebat adalah makanan sehari-harinya, berteori adalah kesukaannya, dan retorika adalah senjata andalannya.
Pertanyaannya kemudian bagaimanakah seorang aktivis ketika diperhadapkan dengan sebuah cinta?. Sesuatu yang jarang diperbincangkan bagi seorang aktivis seakan terkesan tidak dipedulikan. Bagaimana cinta seorang aktivis, apakah dia tetap masih mengingat yang namanya cinta ketika sudah turun kejalan -melakukan demo-?, Dapatkah dia membagi waktunya untuk urusan organisasi,
akademik, dan cintanya? Itulah mungkin pertanyaan yang hadir dibenak kita ketika memandangi seorang aktivis.
Lantang bersuara,, dengan prenampilan rantasnya, celana bolong pada lutut, baju yang mungkin sudah beberapa hari terus dipakai, almater, PDH (Pakaian Dinas Harian), ataupun kaos yang bersimbolkan organisasinya, dan rabut yang sedikit panjang bahkan ada yang gonrong tak terurus, dengan megaphone ditangan kanannya serta tangan kiri yang mengepal dan menjulur keatas sembari meneriakkan sumpah mahasiswa yang jadi kata penyemagnat andalannya, bagi seorang perempuan itukah seorang laki-laki sejati?. Walaupun tidak semua aktivis seperti itu.
Perempuan yang menanggapi seorang aktivis yang memang menyukainya karena gayanya yang macho sering berdemo. Ada juga yang menyukainya karena kecerdasan intelektualnya, ada juga yang menyukainya karena ketampanan dan kegagahannya, ada pula yang hanya kagum melihat aktivitas seorang aktivis. Tapi ada juga perempuan lain yang tidak menyukainya karena mungkin penapilannya yang rantas, tak beraturan dan menurutnya tidak terusus,  ada juga yang tidak suka seorang aktivis karena baginya seorang aktivis itu kerjanya hanya aksi, turun kejan berdemo berpanas-panasan, membuang-buang waktu berteriak tanpa ada hasil yang didapat, ada juga perempuan yang tidak sukaseorang aktivis karena takut tidak diperhatikan, lebih mementingkan organisasinya, lebih lebih pentingkanaksinya daripada pacarnya sendiri.
Itulah mungkin sedikit ulasan seculi dari cinta seorang yang dijuluki aktivis, walaupun begitu aktivis hanyalah seorang manusia biasa yang tetap membutuhkan yang namanya cinta dan kasih sayang, yang ingin ada orang yang mendampinginya. Seorang aktivis harus terung berjuang, menyuarakan kebenaran walau dengan keadaan dan penampilan yang seadanya dan juga mebutuhkan seseorang disisinya.Brm.pn


Tidak ada komentar:

ALLAZI ALLAMA BILKALAM ALLAMAL INSANA MALAM YA'LAM