Rabu, 18 Juli 2012

200 RUPIAH DARI1000 RUPIAH


Balada sang penjual jalankote di sekitaran UMPAR

Surianto seorang penjual gorengan jalankote di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR). Anak kedua dari empat bersaudara ini lahir dari rahim seorang ibu yang bernama Nurmin menjual jalakotenya dari jam 7 pagi hingga jam 9 pagi dan terkadang jualan yang sudah habis dalam jangka 2 jam ini kembali menjual di siang hari hingga jam 5 sore. Anak yang sering di panggil Anto ini terkadang juga mulai mambawa jajanan gorenganya sepulang sekolah, jajanan di bawanya biasa berupa jalankote, bakwan dan panada.
200 Rupiah per biji merupakan hasil yang dia peroleh dari jualan gorengan 1.000 Rupiah. Total yang dihasilkan dalam sehari oleh anak yang lahir pada tanggal 8 Agustus 1998 ini mencapai 34.000 Rupiah, itupun kalau gorengannya habis. Hasil jualan biasanya dia jajankan 4.000 Rupiah dan sisanya dia tabung demi kelancaran masa depan pendidikanya. Siswa Unggulan SMP 12 kelas 1 ini rela menjual walau panas terik matahari
yang menyengat maupun hujan yang deras mengguyur tubuhnya. Dengan menenteng keranjang tiap hari yang berisi gorengan 80 biji dari alamat rumahnya di jalan Sosial hingga ke areal kampus berkisaran jarak 1 km.
Erni tetangganya si pembuat kue ini mempekerjakan Anto yang ayahnya sudah berpulang kerahmatullah ini dari kelas 6 SD hingga sekarang. Kini Anto dapat menghidupi dirinya dan sebagian adiknya serta membantu perawatan ibunya yang telah di operasi akibat pembekakan dibawah telinganya. Anto pernah menghilangkan uang hasil jualannya namun Anto yang sikapnya ramah dan baik tidak di marahi oleh Erni yang kebetulan juga ada hubungan keluarga.
Tiap hari Anto melihat mahasiswa yang berkeliaran dikampus, dia juga ingin merasakan menjadi mahasiswa seperti pelanggangnya di kampus biru UMPAR. “Senanganya bisa melihat mahasiswa yang menentenga tas, tidak sabar ka rasakan jadi mahasiswa” ungkapan Anto yang penuh harapan.
Cucu dari serorang nenek yang bernama Sinta ini juga menghabiskan sebagian waktunya dengan bermain bola bersama mahasiswa di lapangan belakan setelah jualannya habis cicipi oleh mahasiswa. Hobi bermain bola dan jago game bola berharap membawa cita-citanya menjadi pemain bola yang hebat. Anto pernah di marahi oleh ibunya karena sempat berkelahi dengan adiknya, perkelahian yang emosi sesaat ini tidak mengurangi rasa sayang kepada adiknya Hasnur yang saat ini belum memasuki wilayah pendidikan.
Dari perjalan Anto menjual kue sangat berharap sekolahnya dapat terus dia jalani dan mampu membahagiakan orang tuanya yang kini sedang sakit. Anto juga berharap adik-adiknya dapat menempuh cita-citanya hingga tercapai. Semoga yang dia harapkan dapat tercapai dan tetap tersenyum menjalani hidupnya yang di hiasi dengan keranjang jalan kote dan botol yang berisikan cairan Lombok di tiap harinya.

Tidak ada komentar:

ALLAZI ALLAMA BILKALAM ALLAMAL INSANA MALAM YA'LAM