Kamis, 19 Juli 2012

Kembangkan Kuncupnya

Dunia pendidikan adalah hal  yang sangat penting dalam tatanan masyarakat. Karena dunia pendidikan sangat mempengaruhi berbagai aspek sosial yang ada. Orang yang dianggap berpendidikan akan sangat dihormati ketimbang orang yang tidak berpendidikan. Terlebih lagi di dunia kerja, orang yang berpendidikan memiliki kesempatan yang sangat banyak ketimbang yang tidak berpendidikan.
Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang yang berpendidikan tinggi tapi tidak memiliki pekerjaan yang layak dengan status yang di sandangnya. Meraka akan terkucilkan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga timbul pertanyaan, apa yang salah dengan pendidikan kita?
Di pergurun tinggi, misalnya sudah banyak sarjanawan yang intelektual terlahir di sana. Tapi tidak sedikit pula di antara mereka yang menganggur. Penyebab itu semua bukan karena mereka tidak memiliki kemapuan daam bersaing di bidang mereka masing-masing. Tapi melainkan karena karakter  yang dibangun selama menjalani dunia pendidikan adalah untuk menjadi pegawai negeri sipil.

Tidak ada yang salah dengan itu semua. Tapi berapakah yang bisa masuk dalam duani kerja itu. Terlebih lagi negeri kita dikenal dengan kecurangan-kecuarangannya. Termasuk kecuarangan dalam meloloskan seseorang dalam ke-PNSan. Nepotisme salah satunya. Dan berbagai kecurangan lainnya.
Mungkin sudah saatnya kita berbenah diri untuk mengembangkan kembali kuncupnya yang sudah layu. Mulai dari keluarga sendiri sebagi pendidik utama, guru/dosen dan juga peserta didik itu sendiri. Karena tidak jarang proses pendidikan itu juga yang juga tidak karuan. Di sekolah misalanya, kadang nilai murid di naikkan sehingga tidak sesuai dengan prestasi yang sebenarnya. Itu semua karena demi image sekolah.
Di kampus pun tidak kalah. Apabila ada mahasiswa yang memberikan komentar mengenai apa yang di bawakan dosen, yang mungkin barangkali berbeda dengan penegetahuan dosen. Bahkan mungkin jauh berbeda. Sang dosen kadang tidak menghargai apa yang di dapat mahasiswa. Sehingga karena merasa di permalukan oleh mahasiswa tersebut. Tidak segan-segan si mahasiswa akan di beri nilai eror.
Tapi kita tidak tahu yang sebenarnya. Jangan sampai memang sampai di situlah kemampuan para pencari ilmu yang telah gagal di sekitar kita. Wallahu a'lam bissawab.002

Tidak ada komentar:

ALLAZI ALLAMA BILKALAM ALLAMAL INSANA MALAM YA'LAM